Seperti pada
alkana, alkena juga mengalami keisomeran. Untuk memahami isomer
pada alkena, sobat Materi
Kimia SMA dapat melihat struktur molekul berikut.
Ketiga struktur tersebut memiliki rumus
molekul sama, yakni C4H8, tetapi strukturnya beda. Jadi,
dapat dikatakan bahwa ketiga senyawa itu berisomer struktur satu sama lain.
Bagaimana sobat menjelaskan perbedaan titik didih dari ketiga
senyawa tersebut? Hubungkan dengan tingkat kerumitan molekul. Makin rumit
struktur molekul, makin rendah titik didihnya.
Ikatan rangkap dua karbon-karbon pada alkena
tidak dapat memutar (melintir) sebab jika diputar akan memutuskan ikatan
rangkap, tentunya memerlukan energi cukup besar. Oleh karena itu, alkena
dikatakan memiliki struktur yang rigid (tegar).
Akibat dari ketegaran, ikatan rangkap menimbulkan isomer tertentu pada
alkena. Pada contoh berikut, ada dua isomer untuk 2-butena (CH3CH=CHCH3),
yaitu cis-2-butena dan trans-2-butena.
Isomer pada cis-2-butena dan trans-2-butena dinamakan isomer
geometri. Isomer geometri adalah isomer yang terjadi akibat perbedaan lokasi
atom-atom atau gugus atom dalam ruang tiga dimensi, sedangkan rumus molekul dan
gugus terikatnya sama. Perbedaan titik didih antara cis-2-butena (3,7°C)
dan trans-2-butena (0,9°C) menunjukkan bahwa kedua senyawa hidrokarbon
ini benar-benar ada dan berbeda, walaupun keduanya memiliki rumus molekul sama
(C4H8) dan gugus terikatnya sama.
Pada alkena, selain isomer geometri dan isomer struktur, juga dikenal isomer
posisi. Isomer posisi adalah isomer yang memiliki perbedaan posisi ikatan
rangkap karbon-karbon dalam molekul yang sama. Contoh: 1-butena dan 2-butena.
Itulah isomer-isomer yang terjadi
pada alkena. Jika sobat Materi Kimia SMA mau
mempelajari materi kimia kelas X selanjutnya,
silahkan sobat menuju Alkuna