Materi pertama Bab Ikatan Kimia (kelas X), sobat akan mempelajari bagaimana kaitannya konfigurasi elektron dengan kestabilan unsur. Apakah sobat Materi Kimia SMA sudah hafal
unsur-unsur yang termasuk golongan VIIIA (atau gas mulia)? Coba sobat
perhatikan konfigurasi elektron dari unsur-unsur gas mulia dibawah ini:
Unsur
|
Nomor Atom
|
Konfigurasi Elektron
|
He
|
2
|
2
|
Ne
|
10
|
2 8
|
Ar
|
18
|
2 8 8
|
Kr
|
36
|
2 8 18 8
|
Xn
|
54
|
2 8 18
18 8
|
Rn
|
86
|
2 8 18
32 18 8
|
Setelah melihat konfigurasi elektron dari helium sampai
radon, apa yang dapat sobat simpulkan? Yap, elektron
valensi gas mulia sebanyak 8 elektron, kecuali helium 2 elektron.
Lanjut, sob...
Fakta menunjukan bahwa, selain gas mulia, hampir semua unsur
yang ada di alam terdapat sebagai senyawa (gabungan dua unsur atau lebih
yang terikat secara ikatan kimia). Artinya, gas mulia bersifat stabil, dan unsur
selain gas mulia tidak stabil dalam keadaan unsur bebas. Ketidakstabilan unsur
tersebut berhubungan dengan konfigurasi elektron yang dimilikinya. Jadi, unsur
dengan konfigurasi elektron tidak mirip dengan konfigurasi elektron gas mulia
bersifat tidak stabil.
Pada 1916, G.N. Lewis dan Langmuir menyatakan
bahwa unsur-unsur gas mulia sukar berikatan dengan unsur lain maupun dengan
unsur sejenis sebab elektron valensinya sudah penuh, yaitu sebanyak 8 elektron (oktet), kecuali helium 2
elektron (duplet). Unsur-unsur selain gas mulia dapat mencapai stabil dengan
cara bersenyawa dengan unsur lain atau unsur yang sama agar konfigurasi
elektron dari setiap atom itu menyerupai konfigurasi elektron gas mulia. Suatu
atom dapat mencapai konfigurasi elektron gas mulia dengan cara melepaskan
elektron valensi, menangkap elektron, atau menggunakan bersama elektron valensi
membentuk pasangan elektron.
Seperti itulah hubungan antara kestabilan unsur dan konfigurasi elektron. Selanjutnya, di kelas X ini, sobat
Materi Kimia SMA akan mempelajari ikatan ion