Sekarang
sobat Materi Kimia SMA akan mempelajari Perkembangan Sistem Periodik.
Materi pertama pada Bab Sistem Periodik Unsur di kelas X ini. Simak baik-baik ya, dan jangan lupa untuk berdoa dahulu.
Sistem
periodik merupakan suatu tabel berisi identitas unsur-unsur yang dikemas secara
berkala dalam bentuk golongan dan perioda berdasarkan kemiripan sifat-sifatnya.
Sistem Periodik Klasik
Ilmuwan
pertama yang mengembangkan sistem periodik unsur adalah Johan W. Dobereiner. Sistem periodik yang dikembangkannya didasarkan pada nomor massa
atom. Menurut Dobereiner, jika nomor massa atom unsur A ditambah nomor massa atom unsur B, kemudian dirata-ratakan
maka akan dihasilkan nomor massa atom unsur C. Ketiga unsur ini akan memiliki
sifat yang mirip, oleh Dobereiner dinamakan triade.
Contoh:
Massa
atom Cl = 35 ; Massa atom I = 127 ;
Massa atom Br:
Jadi, sifat unsur bromin akan mirip dengan unsur klorin dan
iodin.
Perkembangan
berikutnya, John Newland menemukan hubungan antara sifat unsur dan massa
atom menurut pola tertentu. Jika unsur-unsur dideretkan menurut kenaikan nomor
massa atom maka unsur kedelapan memiliki sifat mirip dengan unsur pertama. Pola
ini dinamakan Hukum Oktaf. Namun, pada perkembangan selanjutnya
ditemukan beberapa unsur yang tidak sesuai dengan Hukum Oktaf, misalnya: Cr
tidak mirip dengan Al; Mn tidak mirip dengan P; Fe tidak mirip dengan S; dan
yang lainnya.
Pada
1869, ilmuwan kimia Rusia, Dmitri Mendeleev dan ilmuwan kimia dari Jerman,
Lothar Meyer, menyusun tabel periodik unsur-unsur secara terpisah di
setiap negaranya. Sistem periodik Mendeleev didasarkan pada nomor massa atom,
sedangkan sistem periodik Meyer didasarkan pada massa jenis atom.
Walaupun dasar penggolongan sistem periodik berbeda, tetapi hasilnya hampir
sama. Mendeleev menyusun sistem periodik unsur-unsur dengan cara menempatkan
unsur-unsur ke dalam bentuk baris dan kolom. Unsur-unsur dalam kolom yang sama
ini memiliki sifat-sifat yang mirip.
Unsur
yang terdapat di bawah aluminium disebut eka-aluminium dengan lambang Ea.
Menurut Mendeleev, sifat-sifat unsur ini dapat diprediksi berdasarkan
perbandingan terhadap unsur-unsur tetangganya. Hasil prediksi Mendeleev
terhadap unsur eka-aluminium, yaitu nomor massa 68, massa jenis 5,9 g/cm3,
titik leleh rendah, titik didih tinggi, dan rumus oksidanya Ea2O3.
Pada 1874, ahli kimia Prancis, Paul Émile Lecoq de
Bois-baudran menemukan unsur galium. Sifat-sifat unsur galium tidak jauh
berbeda dengan eka-aluminium yang diramalkan oleh Mendeleev. Jadi,
eka-aluminium tiada lain adalah galium.
Oke, cukup ya untuk perkembangan sistem periodik klasik-nya.
Materi kimia kelas X selanjutnya
yang akan sobat pelajari adalah sistem periodik modern