Sobat Materi Kimia SMA sudah
mempelajari bahwa logam dan bukan logam membentuk ikatan ion, bukan
logam dan bukan logam membentuk ikatan kovalen. Ikatan apa yang terjadi jika
atom logam dan atom logam berikatan? Atom logam dan atom logam membentuk
kristal logam. Kristal logam yang Anda lihat sehari-hari, seperti logam besi,
tembaga, dan aluminium memiliki ikatan logam pada
atom-atomnya.
Ikatan pada logam berbeda dengan ikatan kimia lainnya sebab elektron-elektron
dalam kristal logam bergerak bebas. Terdapat beberapa teori yang menerangkan
ikatan pada logam, diantaranya adalah teori lautan elektron dan teori
pita. Khusus untuk teori pita tidak dibahas di sini sebab memerlukan
pengetahuan tentang ikatan kovalen dengan pendekatan teori Mekanika Kuantum.
Teori ikatan logam kali pertama dikembangkan oleh Drude (1902),
kemudian diuraikan oleh Lorentz (1916) sehingga dikenal dengan teori elektron
bebas atau teori lautan elektron dari Drude-Lorentz. Menurut teori
ini, kristal logam tersusun atas kation-kation logam yang terpateri di tempat
(tidak bergerak) dikelilingi oleh lautan elektron valensi yang bergerak bebas
dalam kisi kristal. Ikatan logam terbentuk antara kation-kation logam dan
elektron valensi.
Elektron-elektron valensi logam bergerak bebas dan mengisi
ruang-ruang di antara kisi-kisi kation logam yang bermuatan positif. Oleh
karena bergerak bebas, elektron-elektron valensi dapat berpindah jika
dipengaruhi oleh medan listrik atau panas.
Apakah sobat Materi Kimia SMA percaya dan
yakin bahwa teori ini dapat diterima kebenaranya? Tentu sobat kelasX semua tidak akan percaya begitu saja jika tidak ada bukti. Suatu
teori dapat diterima jika teori itu mampu menjelaskan gejala atau fakta secara
sederhana. Untuk memahaminya, silahkan sobat menuju ke sifat-sifat logam