Sebelumnya,
sobat Materi Kimia SMA telah mempelajari bagaimana proses
pembentukan ikatan ion dan ikatan kovalen. Menurut sobat, apakah
senyawa ion dan senyawa kovalen dapat menghantarkan arus listrik?
Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, sobat dapat mempelajari kegiatan
penyelidikan berikut.
Serbuk
NaCl dimasukkan ke dalam cawan pijar dan dihubungkan dengan alat uji hantaran
listrik. Berdasarkan penyelidikan, diperoleh data sebagai berikut:
- Dalam wujud padat, senyawa ion tidak dapat menghantarkan listrik, tetapi dalam wujud cair (meleleh) dapat menghantarkan arus listrik.
- Senyawa kovalen, baik dalam keadaan padat maupun cairan tidak dapat menghantarkan arus listrik. Mengapa terjadi gejala seperti itu?
Dalam
bentuk padatan, senyawa ion membentuk kisi-kisi kristal yang kaku. Dalam hal
ini, kation dan anion berantaraksi sangat kuat satu dan lainnya sehingga tidak
dapat bergerak bebas. Oleh karena kation dan anion tidak dapat bergerak
melainkan hanya bergetar di tempat, akibatnya tidak ada spesi yang dapat
menghantarkan arus listrik. Ketika senyawa ion dilelehkan, antaraksi antara
kation dan anion melemah dan dapat bergerak lebih leluasa. Akibatnya, jika arus
listrik dilewatkan, ion-ion tersebut dapat menghantarkan arus listrik dari potensial
tinggi ke potensial rendah.
Pada
senyawa kovalen, baik bentuk padatan maupun cairannya bersifat netral. Artinya,
tidak terjadi pemisahan atom-atom membentuk ion yang bermuatan listrik,
melainkan tetap sebagai molekul kovalen. Oleh karena dalam senyawa kovalen
tidak ada spesi yang bermuatan listrik maka arus listrik yang dikenakan pada
senyawa kovalen tidak dapat dialirkan.
Perbedaan
selanjutnya yaitu kelarutan