Telah
tiga hukumper bandingan yang sobat Materi Kimia SMA pelajari di kelas X ini, semuanya hanya mengkaji komposisi senyawa. Bagaimana dengan Hukum Perbandingan Volume?
Ilmuwan yang pertama kali mengemukakan Hukum Perbandingan Volume
adalah Joseph Louis Gay-Lussac. Dia mereaksikan H2 dan O2
berulangkali pada kondisi tetap. Setiap kali percobaan, volume H2
dijadikan variabel tetap, sedangkan volume O2 dijadikan variabel
bebas. Kemudian, dilakukan sebaliknya, volume O2 dijadikan variabel
tetap dan volume H2 variabel bebas.
Persamaan reaksi yang terjadi: 2 H2(g)
+ O2(g) → 2 H2O(g)
Hasilnya ditabulasikan kedalam tabel berikut.
Data hasil pengamatan
pada volume H2 tetap:
Volume H2 (mL)
|
Volume O2 (mL)
|
Volume H2O (mL)
|
20
20
20
20
|
5
10
15
20
|
10
20
20
20
|
Data hasil pengamatan
pada volume O2 tetap:
Volume H2 (mL)
|
Volume O2 (mL)
|
Volume H2O (mL)
|
10
15
20
25
|
10
10
10
10
|
10
15
20
20
|
Pada saat volume O2 10 mL, volume H2O
tidak berubah, yaitu 20 mL. Demikian pula pada percobaan II, volume H2O
tidak berubah lagi (20 mL) setelah volume H2 mencapai 20 mL (volume
O2 = 10 mL). Jadi, perbandingan volume dari reaksi H2 dan
O2 adalah sebagai berikut.
20 mL gas H2
+ 10 mL gas O2 →20 mL H2O
Sejalan dengan percobaan tersebut, reaksi gas-gas lain juga diukur
perbandingan volumenya, seperti ditunjukkan pada tabel berikut.
Persamaan Reaksi
|
Perbandingan Volume
|
H2(g) + Cl2(g) → 2HCl(g)
3H2(g) + N2(g)→ 2NH3(g)
N2(g) + 2O2(g)→ 2NO2(g)
|
10 mL : 10 mL : 20 mL
15 mL : 5 mL : 10 mL
10 mL : 20 mL : 20 mL
|
Berdasarkan data perbandingan volume gas-gas yang bereaksi,
Gay-Lussac menyimpulkan sebagai berikut: “Pada suhu dan tekanan tetap, volume gas-gas
yang bereaksi dan volume gas-gas hasil reaksi berbanding lurus dengan koefisien
reaksinya sebagai bilangan bulat dan sederhana.” Pernyataan ini
disebut Hukum Perbandingan Volume.