Pembahasan Materi Pelajaran Kimia SMA

Sunday, March 24, 2013

Perhitungan Kimia


Setelah sobat Materi Kimia SMA mengetahui hubungan antara besaran-besaran kimia seperti massa, mol, jumlah partikel, dan Ar atau Mr, maka sobat dapat menerapkannya dalam perhitungan kimia. Misalnya, berapa volume gas CO2 yang dihasilkan dari pembakaran 2 liter bensin? atau berapa gram aluminium yang harus direaksikan dengan HCl agar dihasikan 5 liter gas H2? Semua ini dapat sobat lakukan sekarang.
Sebelumnya, sobat sudah mempelajari bahwa persamaan reaksi menyatakan jumlah atom atau molekul yang terlibat dalam reaksi (Hukum Avogadro). Banyaknya zat yang terlibat dalam reaksi kimia ditunjukkan oleh koefisien reaksi-nya.
Contoh:
Reaksi antara gas hidrogen dan gas klorin membentuk hidrogen klorida diungkapkan dalam persamaan reaksi berikut.
H2 (g) + Cl2 (g)  → 2HCl (g)
Persamaan reaksi ini bermakna bahwa:
1 molekul H2 + 1 molekul Cl2 → 2 molekul HCl
atau
n molekul H2 + n molekul Cl2 → 2n molekul HCl
Jika nilai n dari persamaan reaksi tersebut sama dengan 6,02 ×1023 atau sebesar tetapan Avogadro maka n molekul sama dengan satu mol. Dengan demikian, persamaan reaksi tersebut menyatakan perbandingan mol.
1 mol H2 + 1 mol Cl2 → 2 mol HCl
Dapat disimpulkan bahwa koefisien reaksi pada persamaan kimia menunjukkan perbandingan jumlah mol zat-zat yang bereaksi dan zat-zat hasil reaksi. Perbandingan koefisien reaksi ini dinamakan rasio stoikiometri yang disingkat RS.
Sebagai gambaran aplikasi konsep mol dalam reaksi kimia dapat disimak contoh reaksi berikut:
Contoh:
Berapa mol H2O yang dihasilkan jika 2 mol O2 direaksikan dengan gas H2 berlebih?
Pernyataan "berlebih" mengisyaratkan bahwa jumlah H2 lebih melimpah dari yang diperlukan untuk bereaksi secara tepat dengan 2 mol O2. Oleh karena itu, jumlah H2O yang dihasilkan bergantung pada jumlah O2.
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l)
Berdasarkan persamaan reaksi, 2 mol H2 bereaksi dengan 1 mol O2 menghasilkan 2 mol H2O. Jika O2 yang bereaksi sebanyak 2 mol maka jumlah mol H2O dapat ditentukan dari rasio stoikiometri (RS H2O/O2).
mol H2O = (RS H2O/O2) x mol O2 = (2/1) x 2 mol = 4 mol

Tentukan berat air yang dihasilkan jika 0,25 mol gas butana dibakar dalam oksigen berlebih.
Persamaan kimia yang terjadi:
2C4H10(g) + 13O2(g) → 8CO2(g) + 10H2O(g)
Dari persamaan tersebut RS (H2O : C4H10) = 10 : 2
Jumlah mol air yang dihasilkan = RS × mol butana = (10 : 2) × 0,25 mol
                                                                                   = 1,25 mol
Massa molar air (Mm H2O) = 18 g.mol-1
Berat air = Mm H2O × mol H2O = 18 g.mol-1 × 1,25 mol = 22,5 g

Berapa jumlah molekul CO2 yang diperlukan untuk membentuk 90 g glukosa pada proses fotosintesis dengan bantuan energi matahari?
6CO2(g) +  6H2O(l) → C6H12O6(s) + 12O2(g)
Mol glukosa = massa glukosa / Mm C6H12O6 = 90 g / 180 g = 0,5 mol
RS (CO2: C6H12O6) = 6 : 1
Mol CO2 = RS (CO2: C6H12O6) × mol glukosa = (6 / 1) × 0,5 mol = 3 mol
Jumlah molekul CO2 = Mol CO2 × L
                                   = 3 mol CO2 × 6,02 × 1023 molekul.mol–1
                                   = 18,06 × 1023 molekul

Dalam stoikiometri reaksi, apapun jenis informasi yang diketahui dan jenis informasi yang ditanyakan dapat diselesaikan dengan menggunakan empat langkah berikut.
1)Tuliskan persamaan reaksi kimia setara.
2)Ubah besaran yang diketahui ke dalam satuan mol.
3)Gunakan rasio stoikiometri (RS) dari persamaan kimia setara untuk menentukan besaran yang ditanyakan dalam satuan mol.
4)Ubah satuan mol ke dalam besaran yang ditanyakan, misalnya dalam satuan gram atau jumlah partikel.
Materi ini merupakan materi terakhir Bab Hukum-hukum Dasar Kimia, kelas X. Untuk lebih memahami materi perhitungan kimia, sebaiknya sobat sering mengerjakan latihan soal. Jika sobat ingin membuka kembali dari awal, silahkan menuju Hukum Kekekalan Massa
Facebook Twitter Google+

Back To Top